Peneliti BRIN Ungkap Spesies Baru Tikus Hutan Endemik Sulawesi: Crunomys tompotika dari Gunung Tompotika

Jakarta – Dunia sains kembali dikejutkan dengan kabar menggembirakan dari Indonesia. Tim peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi (PRBE), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama kolaborator internasional dari Amerika Serikat, Australia, Prancis, dan Malaysia berhasil menemukan spesies baru tikus hutan endemik Sulawesi yang diberi nama Crunomys tompotika. Penemuan penting ini berasal dari kawasan hutan pegunungan Gunung Tompotika, Sulawesi Tengah.

Sulawesi, “Laboratorium Alami” Evolusi Mamalia

Penemuan Crunomys tompotika semakin menegaskan posisi Sulawesi sebagai “laboratorium alami” evolusi mamalia dunia. Pulau yang berada di kawasan biogeografi Wallacea ini memang dikenal unik karena sejarah geologinya yang kompleks dan isolasi pulau yang panjang, sehingga melahirkan keragaman fauna endemik luar biasa.

Sejak tahun 2012, sudah lebih dari 20 spesies mamalia baru berhasil dideskripsikan dari Sulawesi, dan tren ini terus berlanjut seiring dengan meningkatnya eksplorasi lapangan. Temuan ini kembali membuka mata dunia bahwa kekayaan hayati Indonesia masih jauh dari kata tuntas untuk dijelajahi.

Karakteristik Crunomys tompotika

Menurut peneliti BRIN, Anang Setiawan Achmadi, Crunomys tompotika memiliki ciri morfologi khas:

  • Tubuh berukuran sedang.

  • Ekor relatif lebih pendek dibandingkan panjang tubuh.

  • Bulu rapat dengan tekstur yang konsisten dengan kelompok Crunomys.

  • Hidup di hutan pegunungan alami dengan vegetasi lebat dan kondisi ekologi yang masih terjaga.

Karakteristik ini membedakan Crunomys tompotika dari spesies tikus hutan lainnya, sekaligus memperkaya catatan keanekaragaman mamalia kecil di Sulawesi.

Revisi Taksonomi: Maxomys Menyatu dengan Crunomys

Tak hanya penemuan spesies baru, penelitian ini juga menghasilkan revisi taksonomi besar. Semua anggota Maxomys (tikus berduri/spiny rats) kini dipindahkan ke dalam genus Crunomys.

Analisis ribuan penanda DNA dan data genomik resolusi tinggi menunjukkan bahwa Maxomys bukanlah kelompok monofiletik jika dipisahkan dari Crunomys. Dengan kata lain, pemisahan lama tidak merepresentasikan hubungan evolusi sebenarnya.

“Oleh karena itu, penyatuan ke dalam genus Crunomys adalah langkah paling tepat,” jelas Anang.

Pentingnya Eksplorasi Biodiversitas Berkelanjutan

Penemuan Crunomys tompotika menegaskan urgensi eksplorasi biodiversitas berkelanjutan, terutama di wilayah Wallacea yang masih kurang terwakili dalam penelitian biologi dibandingkan wilayah lain di Indonesia.

“Ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia menyimpan kekayaan hayati luar biasa yang masih menunggu untuk diungkap. Setiap penemuan baru dapat membuka jendela pemahaman lebih luas mengenai sejarah evolusi fauna Asia Tenggara,” ungkap Anang.

Kolaborasi lintas negara dalam riset ini juga memungkinkan pemanfaatan teknologi genomik terkini, memperkuat cakupan data biogeografi, serta menghasilkan kesimpulan komprehensif mengenai evolusi mamalia Asia Tenggara.

Dampak Bagi Konservasi dan Riset Mendatang

Selain nilai ilmiah, penemuan ini juga memiliki implikasi nyata terhadap kebijakan konservasi. Crunomys tompotika menjadi indikator penting untuk menjaga kelestarian ekosistem hutan Gunung Tompotika. Dengan semakin banyaknya spesies baru yang ditemukan, Sulawesi kembali diposisikan sebagai kawasan prioritas konservasi global.

“Data ini diharapkan menjadi pijakan penting memperkuat kebijakan konservasi dan memacu riset lanjutan untuk mendokumentasikan kekayaan hayati Indonesia,” tegas Anang.

Penemuan Crunomys tompotika bukan sekadar menambah daftar panjang spesies endemik Sulawesi, melainkan juga merevisi peta taksonomi global mamalia kecil. Dengan dukungan kolaborasi internasional dan teknologi genomik modern, penelitian ini membuktikan bahwa Sulawesi adalah pusat keanekaragaman hayati yang belum habis dijelajahi.

Setiap penemuan baru membawa pesan penting: eksplorasi biodiversitas adalah kunci untuk melestarikan warisan alam Indonesia sekaligus memahami perjalanan panjang evolusi di kawasan Wallacea. 

Slot PG Soft 2025

Posting Komentar

0 Komentar

  • RINDUSLOT

  • RINDUSLOT

  • RINDUSLOT

  • RINDUSLOT

  • RINDUSLOT

  • RINDUSLOT