Ilmuwan Tiongkok Temukan Inti Padat Mars: Wawasan Baru Tentang Struktur Planet Merah

 Penelitian terbaru membawa kabar besar dari dunia antariksa. Sekelompok ilmuwan Tiongkok bersama mitra internasional berhasil membuktikan keberadaan inti dalam padat (solid inner core) di planet Mars. Penemuan ini bukan sekadar tambahan data, melainkan lompatan besar dalam pemahaman struktur internal Mars yang selama ini menjadi teka-teki.

Bukti ilmiah tentang inti padat Mars memperluas pengetahuan manusia mengenai evolusi planet-planet berbatu, termasuk Bumi, Venus, dan Merkurius. Hal ini juga membuka peluang baru bagi eksplorasi planet merah yang selama ini dipandang sebagai “saudara” terdekat Bumi.

Detail Temuan: Inti Padat Berdiameter 1.200 Kilometer

Menurut laporan China Central Television (CCTV) pada Kamis (28/8/2025), hasil penelitian menunjukkan bahwa inti dalam Mars memiliki radius sekitar 600 kilometer atau diameter 1.200 kilometer. Angka ini menandai pertama kalinya ilmuwan benar-benar bisa mengonfirmasi keberadaan inti padat pada planet selain Bumi.

Penelitian tersebut dipimpin oleh Sun Daoyuan dan Mao Zhu, dua profesor dari University of Science and Technology of China (USTC). Artikel lengkapnya berjudul “Seismic Detection of a 600-km Solid Inner Core in Mars” yang dipublikasikan di jurnal ilmiah bergengsi Nature.

ina777

Dari Bumi ke Mars: Perbandingan Historis

Bumi baru bisa dipastikan memiliki inti padat pada tahun 1936, melalui analisis gelombang seismik. Namun, bukti kuat bahwa inti Bumi benar-benar padat baru dikonfirmasi pada 1980-an, hampir setengah abad kemudian.

Kini, hanya dalam waktu singkat sejak data seismik Mars tersedia, para ilmuwan berhasil menemukan hal yang sama. Bedanya, penelitian di Bumi dilakukan dengan ribuan data gempa, sementara di Mars ilmuwan hanya mengandalkan data terbatas dari instrumen seismometer milik NASA InSight yang mendarat pada 2018.

Tantangan Analisis: Gelombang Seismik yang Lemah

Data gempa Mars (marsquakes) memang sudah direkam lebih dari 1.000 kali oleh InSight, namun kualitasnya penuh tantangan. Gelombang seismik yang lemah, gangguan sinyal, hingga keterbatasan instrumen membuat analisis sangat sulit.

Meski begitu, tim Sun dan Mao berhasil melakukan analisis cermat dengan memisahkan fase-fase gelombang seismik tertentu yang menembus bagian terdalam Mars. Hasilnya menunjukkan adanya struktur berlapis:

  • Inti luar: berupa cairan.

  • Inti dalam: berupa padatan, tempat gelombang seismik merambat lebih cepat.

Komposisi Kimia Inti Mars

Penelitian ini juga memaparkan bahwa inti Mars tersusun atas paduan besi-nikel kristalin, mirip dengan inti Bumi. Namun, kandungan unsur ringan di Mars jauh lebih besar, meliputi:

  • 12%–16% belerang (S)

  • 6%–9% oksigen (O)

  • hingga 3,8% karbon (C)

Proporsi ini menjelaskan mengapa Mars dulu memiliki medan magnet yang kuat pada masa awal pembentukannya, tetapi kemudian menghilang seiring berjalannya waktu. Beda dengan Bumi yang sampai hari ini masih dilindungi oleh medan magnet global yang vital bagi kehidupan.

Implikasi Penting Bagi Ilmu Pengetahuan

Penemuan inti padat Mars membawa sejumlah dampak besar, antara lain:

  1. Bukti pertama keberadaan inti padat di luar Bumi.

  2. Menegaskan bahwa diferensiasi inti dan mantel terjadi pada Mars, sama seperti Bumi.

  3. Memberikan wawasan baru tentang sejarah geologi Mars yang kompleks.

  4. Membuka perspektif perbandingan evolusi planet berbatu di tata surya.

  5. Memperkuat kapasitas Tiongkok dalam riset ilmiah global, khususnya geofisika dan ilmu planet.

Penemuan ini semakin memperkuat posisi Mars sebagai planet paling mirip dengan Bumi dalam hal struktur internal. Bukan tidak mungkin, hasil riset ini akan menjadi pondasi penting bagi misi kolonisasi Mars di masa depan.

Dengan inti padat yang kini terkonfirmasi, para ilmuwan bisa membangun model baru mengenai evolusi termal Mars, potensi aktivitas geologi, hingga sejarah hilangnya medan magnetnya.

Keberhasilan tim Tiongkok ini bukan hanya kemenangan sains, tetapi juga simbol kolaborasi internasional yang membawa manusia satu langkah lebih dekat memahami “saudara merah” kita di tata surya.

Posting Komentar

0 Komentar

  • RINDUSLOT

  • RINDUSLOT

  • RINDUSLOT

  • RINDUSLOT

  • RINDUSLOT

  • RINDUSLOT